Soal Mutasi Dokter IDAI, Menkes: Mending Urusin TB, Masyarakat Pada Meninggal 100 Ribu!
JAKARTA,quickq下载地址百度知道 DISWAY.ID--Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin enggan terlalu banyak menanggapi soal ricuh mutasi sejumlah dokter Ikatan dokter Anak Indonesia (IDAI).
Menurutnya, polemik ini tidak memberikan manfaat selain meresahkan masyarakat.
BACA JUGA:Menkes Beberkan Alasan Pemerintah Indonesia Tertarik Untuk Uji Coba Vaksin TBC Bill Gates
BACA JUGA:Menkes Beberkan Alasan Pemerintah Indonesia Tertarik Untuk Uji Coba Vaksin TBC Buatan Bill Gates
"Jadi menimbulkan keresahan di masyarakat. Saran saya, yuk, lebih baik kita mengurus ini (eliminasi tuberkulosis)," kata Budi ketika ditemui usai peluncuran Nasional Gerakan Bersama Penguatan Desa dan Kelurahan Siaga TBC di Kantor Lurah Rambutan, Jakarta Timur, Jumat, 9 Mei 2025.
Di sisi lain, ia menyoroti masih banyak permasalahan kesehatan di masyarakat yang lebih mendesak untuk ditangani.
"Masyarakat pada meninggal 100 ribu (karena TB). Daripada mengurusi hal-hal yang mutasi," cetusnya.
BACA JUGA:Efektifkah Kirim Anak ke Barak Militer untuk Latih Kedisiplinan? Ini Penjelasan Kemenkes
BACA JUGA:Definisi Kenakalan Remaja Dijelaskan Kemenkes, Sesuai Kriteria Siswa yang Dikirim Dedi Mulyadi ke Barak Militer?
Terlebih, Budi juga menyebut bahwa penolakan terhadap mutasi ini hanya dilakukan oleh segelintir orang.
"Rotasi itu sudah saya lakkukan, mungkin di atas 50. Batch dokter Piprim ini ada 10. Saya terus terang tidak hafal nama-namanya, tapi saya menyesalkan juga kenapa dari 50 ini, yang ini ramenya luar biasa," cetusnya.
Sebelumnya, sejumlah anggota IDAI, termasuk Ketua Umum IDAI Piprim Basar Yanuarso, Sekretaris Umum IDAI Hikari Ambara Sjakti, Ketua IDAI Jawa Tengah Fitri Hartanto dimutasi secara mendadak oleh Kemenkes dari rumah sakit tempatnya bertugas.
BACA JUGA:Konflik dengan Kemenkes Buntut Mutasi Mendadak, IDAI Adukan ke DPR
BACA JUGA:Dokter IDAI Diberhentikan Disebut gegara Kritik Mutasi dr Piprim, Ini Penjelasan Kemenkes
- 1
- 2
- »
(责任编辑:时尚)
- Prabowo Minta Menteri KKP Usut Tuntas Kasus Pagar Laut
- Wamen Helvi Ungkap 3 Hal yang Harus Diperkuat dalam Sinergi UMKM
- Jangan Salah, Ini Beda Autoimun dan Alergi Biasa
- Sambil Rebahan! Cara Cek Saldo Dana PIP 2025 Lewat HP, Gak Perlu Ribet
- Sering Tak Disadari, Ini 9 Tanda
- Tren Baru Rangkap Jabatan, Ini Deretan Wamen yang Isi Pos Komisaris BUMN dan Swasta
- Kasus Predator Seksual Jepara Harus Jadi Alarm Nasional, Ini Kata Komnas Perempuan
- Malapetaka Kuda Nil 'Kokain' Pablo Escobar, Ada Rencana Disuntik Mati
- Ngeri! Pengakuan Teroris Syaiful Basri Eks Laskar FPI, Mau Bom SPBU Gegara Habib Rizieq Ditangkap
- FOTO: Renovasi Piramida Mesir Picu Kemarahan Sejumlah Pihak
- Golkar Beri Sinyal Bakal Dukung Prabowo Lagi: Kami Kawal Sampai Selesai, 2029 Kita Bicarakan Lagi
- Golkar Beri Sinyal Bakal Dukung Prabowo Lagi: Kami Kawal Sampai Selesai, 2029 Kita Bicarakan Lagi
- Bisakah Hubungan Seks Mengubah Siklus Menstruasi?
- Jangan Salah, Ini Beda Autoimun dan Alergi Biasa
- Ada Ruang Rahasia di Pesawat, Fungsinya Jadi Tempat Tidur Kru Kabin
- Mendikdasmen: Meningkatkan Literasi Anak Tak Hanya Bisa Dilakukan di Sekolah
- Jelang Hari Lahir Pancasila, PLN UIP JBT Perbaiki Jalan Rusak di Sekitar Proyek PLTA Upper Cisokan
- Wamen Helvi Ungkap 3 Hal yang Harus Diperkuat dalam Sinergi UMKM
- Diduga Perusahaan Milik Anggota DPR, KPK Didesak Turun Tangan Hadapi Kasus Pencurian BBM di Tuban
- IDEC 2025 Digelar 14