Putin: Rezim Ukraina Saat Ini Tak Butuh Perdamaian
Presiden Rusia, Vladimir Putin secara terbuka meragukan manfaat dari perundingan damai dengan Ukraina. Ia menuduh musuhnya menjadi dalang serangan mematikan terhadap dua jembatan yang menewaskan tujuh orang dan melukai lebih dari 115 warga sipil di Rusia.
Dilansir dari Reuters, Kamis (5/6), Putin menyatakan bahwa serangan tersebut jelas menargetkan warga sipil, ia juga menyebut kelompok barat sebagai komplotan teroris.
Baca Juga: Medvedev: Rusia Incar Kemenangan Penuh Lawan Ukraina
“Rezim Kyiv saat ini sama sekali tidak membutuhkan perdamaian. Apa yang bisa dibicarakan? Bagaimana mungkin kita berunding dengan pihak yang mengandalkan teror?” ujar Putin.
Menurut Putin, gencatan senjata apa pun hanya akan dimanfaatkan untuk menyuplai lebih banyak senjata ke Ukraina.
Baca Juga: Gandeng Kemenparekraf, MEG Cheese Promosikan Wisata Indonesia Lewat Kemasan Keju Edisi Spesial
Pemerintah Ukraina sendiri hingga saat ini belum memberikan komentar terkait tuduhan tersebut maupun ledakan jembatan yang dimaksud.
(责任编辑:综合)
LBH DKI Tuduh Anies Gusur Paksa, Satpol PP Bantah
Gebrakan Anies Sulap GOR Jadi Penampungan Tunawisma
Corona Gerus Pendapatan Asli Daerah (PAD) Jakarta
Klaim 98,4 Persen Bansos DKI Tepat Sasaran, Anies Minta Info Ini Diberitakan
Warga Lokal Keberatan, Pemerintah Siapkan Jalan Keluar Soal Pengungsi Rohingya
- Jakarta Fair 2024 Dibuka Mulai 12 Juni, Berapa Harga Tiketnya?
- Pemegang Saham Restui Susunan Pengurus Baru, Alfa Niasari Utami Gabung Direksi PertaLife
- Di Tengah Pandemi Corona Ada Wacana Puasa Diganti Fidyah, Gus Miftah Teriak...
- Internet 100 Mbps Cuma Rp100 Ribu? Ini Target Ambisius Kemkomdigi!
- 5 Cara Ini Ampuh Bikin Awet Muda, Lakukan Sebelum Tidur
- Rumah Subsidi Dibangun Bertingkat? Ini Gagasan Baru Maruarar Sirait
- UU Koperasi Baru Tidak Kunjung Terbit, Masyarakat Dipaksa Gunakan UU Lama
- PSBB Tahap 2 di Tangsel Resmi Berjalan, Pelanggar Bakal Kena Sanksi Berat
-
Sandiaga Wajib Bacakan Surat Pengunduran Diri di Hadapan DPRD DKI, Kalau Nggak....
Warta Ekonomi, Jakarta - Usai memutuskan diri untuk maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 men ...[详细]
-
Musda VI Golkar Banten, Langkah Awal Menuju Kemenangan 2029
TANGERANG, DISWAY.ID —Partai Golkar mulai memanaskan mesin politiknya di Provinsi Banten.Melal ...[详细]
-
Outsourcing Gak Jelas! Yassierli Beberkan Ruwetnya Masalah yang Dialami Pekerja
JAKARTA, DISWAY.ID- Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengakui penerapan skema kerja outso ...[详细]
-
Bansos Tahap II Tertunda, Jangan Kaget Dengar Janji Anies
Warta Ekonomi, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengakui bahwa penyaluran bantuan sosia ...[详细]
-
Bank Aladin Syariah Salurkan Hewan Kurban lewat PP Muhammadiyah
Warta Ekonomi, Jakarta - Dalam rangka menyambut Iduladha 1446 H, PT Bank Aladin Syariah Tbk. menyalu ...[详细]
-
Cara Menggunakan Air Cucian Beras untuk Tanaman Tumbuh Subur
Daftar Isi Manfaat air cucian beras untuk tanaman ...[详细]
-
OJK Tancap Gas Perkuat Keuangan Syariah Lewat Pemisahan UUS, 41 Perusahaan Antre Spin
Warta Ekonomi, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pertumbuhan signifikan pasar keuangan ...[详细]
-
Jangan Dimakan Berlebihan, Ini 5 Efek Samping Makan Durian
Daftar Isi Efek samping makan durian ...[详细]
-
KPU Siapkan Alat Bantu Pada Debat Cawapres: Hanya Kertas dan Ballpoint
JAKARTA, DISWAY.ID- Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI akan menyiapkan alat bantu berupa alat tulis pada ...[详细]
-
Internet 100 Mbps Cuma Rp100 Ribu? Ini Target Ambisius Kemkomdigi!
Warta Ekonomi, Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) terus menga ...[详细]
- Mengenal Study Tour, Kegiatan yang Marak Jelang Kelulusan Sekolah
- Pemerintah Batalkan Diskon Listrik 50%, Bahlil: Tanya Kepada yang Mengumumkan
- OJK Tancap Gas Perkuat Keuangan Syariah Lewat Pemisahan UUS, 41 Perusahaan Antre Spin
- Wamen PPPA Ungkap Eksploitasi Seksual Anak Kejahatan Lintas Batas
- TKN Sebut Tidak Ada Unsur Politik Pada Kegiatan Gibran di CFD Lalu
- Musda VI Golkar Banten, Langkah Awal Menuju Kemenangan 2029
- Bandel! 34 Perusahaan di Wilayah Anies Ditutup