Olahraga Lari, Investasi Jangka Panjang untuk Jantung Sehat
Jantung merupakan organ vital yang berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Karena itu jantung yang sehat dapat memompa darah dengan lancar dan efisien, sehingga dapat memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi bagi seluruh organ tubuh.
Kesehatan jantung dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk gaya hidup, pola makan, dan faktor genetik. Sebab jantung yang sehat berperan sangat penting untuk menjaga keseimbangan dan keberlanjutan kehidupan.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan jantung, salah satu caranya yang telah terbukti efektif, yakni dengan olahraga lari. Sebagai salah satu olahraga yang populer di dunia, lari mampu meningkatkan detak jantung dan fungsi pompa jantung, sehingga darah dapat tersalurkan ke seluruh tubuh dan sirkulasi darah meningkat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lari juga efektif untuk membakar kalori dan menjaga berat badan yang sehat, namun kita juga perlu mengetahui lari yang aman dan sesuai dengan kondisi tubuh," ujar dr. Aron.
Meski begitu dia menyarankan agar setiap orang tetap aware dengan kondisi tubuh sendiri sebelum lari, terutama jika ingin meningkatkan intensitas dan performa saat berlari. Untuk memastikan kesiapan tubuh dan mengidentifikasi potensi risiko, penting untuk melakukan pemeriksaan fisik dan mengevaluasi kesehatan, yang mencakup beberapa hal, seperti mengecek tekanan darah, denyut jantung, tinggi dan berat badan, juga indeks massa tubuh (IMT).
"Pemeriksaan fisik sebelum olahraga lari kerap diabaikan, padahal kita perlu waspada terhadap gejala penyakit jantung yang bisa diakibatkan oleh olahraga lari," tuturnya.
Sementara itu, dr. Samuel Sudanawidjaja, SpJP (K), FIHA, FSCAI, Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Konsultan Kardiologi Intervensi dari Mayapada Hospital Surabaya menambahkan pemeriksaan elektrokardiogram (EKG) penting dilakukan untuk mengetahui aktivitas listrik jantung dan membantu mendeteksi gangguan irama jantung atau gangguan lainnya pada jantung.
"Pemeriksaan lebih lanjut seperti tes treadmill dan berkonsultasi dengan dokter spesialis jantung juga perlu dilakukan bagi yang memiliki riwayat penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan diabetes melitus," kata dr. Samuel.
Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Konsultan Kardiologi Intervensi dan Perawatan Darurat Kardiovaskular dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dr. Vireza Pratama, SpJP (K), FIHA, FASCC, FSCAI mengingatkan sejumlah gejala yang timbul yang patut diperhatikan ketika sedang olahraga lari. Seperti sesak napas, denyut jantung tidak teratur, pusing atau pingsan setelah berlari, mual muntah, perut terasa tidak nyaman, dan rasa nyeri atau tekanan pada dada yang tidak hilang meski sudah berhenti berlari.
"Ketika kita merasakan gejala-gejala tersebut, segera berhenti berlari, periksakan diri ke fasilitas layanan kesehatan terdekat, dan konsultasikan dengan dokter spesialis jantung untuk mendapatkan penanganan medis dengan tepat dan cepat," jelas dr. Vireza.
Adapun Dokter Aron, Dokter Samuel, Dokter Vireza serta spesialis jantung lainnya yang berpraktik di Mayapada Hospital dapat menjadi pilihan yang tepat untuk berkonsultasi dan memastikan kesehatan jantung.
Sebagai rumah sakit berstandar internasional, Mayapada Hospital memiliki layanan unggulan Cardiovascular Center sebagai pusat layanan kesehatan terpadu khusus untuk menangani penyakit jantung yang dilengkapi dengan dokter spesialis dan subspesialis yang ahli, peralatan canggih dengan teknologi terkini, dan menyediakan layanan kegawatdaruratan jantung yang selalu siaga 24 jam.
Layanan Cardiac Emergency Mayapada Hospital juga telah terlatih dalam menangani kasus kegawatdaruratan jantung dengan cepat, tepat, dengan tindakan primary PCI serta memiliki standar protokol Door to Balloon kurang dari 90 menit.
(ory)(责任编辑:焦点)
- 7 Penyebab Nyeri Dada Sebelah Kiri, Bukan Cuma Serangan Jantung
- 5 Makanan yang Tidak Boleh Dikonsumsi Bersamaan dengan Buah Naga
- Banding Teddy Minahasa Ditolak, KKEP Tetap Lakukan Pemecatan
- Bandara Misterius Tanpa Penumpang dan Pesawat, Dibiayai China Rp3,9 T
- Tak Cuma Kejar Laba, Sun Life Tekankan Komitmen Kesehatan Generasi Bangsa
- 5 Makanan yang Tidak Boleh Dikonsumsi Bersamaan dengan Buah Naga
- Makan Pisang Memang Enak, Tapi Hati
- LPSK: Keluarga Brigadir J Bisa Ajukan Restitusi ke Ferdy Sambo
- Jakarta Saat ini Sudah Masuk Zona Merah
- Panji Gumilang Jadi Tersangka Penistaan Agama, Pengacara Rencanakan Praperadilan
- Optimalisasi Operasi Bypass Jantung Koroner di Mayapada Hospital
- Presiden Jokowi Sahkan Omnibus Law UU Kesehatan, Berikut UU yang Sudah Tidak Berlaku
- Kapan Pasien Cacar Monyet Benar
- Sandi: Pemprov DKI Berhasil Jinakkan Harga Pangan
- 7 Manfaat Mengejutkan Temu Lawak Si Rempah Jawa
- KLHK Bentuk Satgas Untuk Atasi Polusi Udara di Jabodetabek
- Apa yang Terjadi Jika Makan Buah Salak Setiap Hari?
- Ayah David Ozora Surati Jaksa Agung, Sampaikan Permintaan Atas Tuntutan Terhadap Mario Dandy
- Heboh Paskibraka Tak Boleh Berhijab Saat Pengukuhan, Menag Yaqut: Orang Pakai Jilbab Itu Hak
- Dugaan Jual