Presiden Prabowo Tegaskan Kekuatan Pertahanan Salah Satu Penjamin Kedaulatan Bangsa
Presiden Prabowo Subianto secara resmi membuka Indo Defence 2025 Expo & Forum, yang digelar di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, pada Rabu, 11 Juni 2026. Dalam sambutan pembukaannya, Presiden Prabowo menegaskan pentingnya kekuatan pertahanan sebagai salah satu penjamin keselamatan bangsa.
“Keselamatan suatu bangsa harus dijamin oleh pertahanan suatu bangsa. Tidak ada bangsa yang waras yang menghendaki perang. Tapi sejarah manusia mengajarkan bahwa suatu bangsa yang tidak mau investasi terhadap pertahanannya sendiri biasanya kedaulatannya dirampas, biasanya kemerdekaannya dirampas, biasanya bangsa itu menjadi bangsa budak,” ujar Presiden Prabowo.
Mengusung tema “Defence Partnerships for Global Peace & Stability”, Indo Defence 2025 menjadi forum strategis untuk memperkuat kolaborasi global di sektor pertahanan. Selain itu, pameran tersebut juga diharapkan makin meneguhkan posisi Indonesia sebagai negara yang cinta damai namun berprinsip kuat pada kedaulatan nasional.
“Bangsa Indonesia dari awal mengatakan bahwa bangsa Indonesia cinta damai. Tapi bangsa Indonesia lebih cinta kemerdekaan,” ucap Presiden.
Baca Juga: Presiden Prabowo Resmikan Peluncuran Kendaraan Listrik Taktis 'PANDU', Era Baru Pertahanan Ramah Lingkungan
Dalam konteks geopolitik, Presiden Prabowo menegaskan bahwa Indonesia tidak memiliki ambisi untuk menjadi kekuatan militer global. Oleh sebab itu, Indonesia memilih jalur nonblok dan netralitas sebagai kebijakan utama luar negeri.
"Kita ingin menjadi tetangga yang baik dengan semua tetangga kita, tetangga langsung, menengah, dan bahkan tetangga dari jauh," ungkap Presiden.
Presiden Prabowo pun mengajak seluruh pihak untuk bekerja sama dalam menciptakan kemakmuran dan perdamaian global. Presiden Prabowo menekankan bahwa perang adalah pilihan terakhir bangsa Indonesia, namun bila terpaksa, bangsa Indonesia tidak akan mundur.
"Saya tegaskan bagi kita, perang itu adalah yang terakhir. Kita perang hanya kalau terpaksa. Tapi kalau terpaksa, kita punya ajaran daripada nenek moyang kita. Lebih baik kita mati, daripada dijajah kembali," ucap Presiden.
(责任编辑:热点)
- Jadwal Sidang Praperadilan Firli Bahuri
- Andhi Pramono dan Wahono Saputra Penuhi Panggilan KPK Hari Ini
- Anies Baswedan Sebut Proses Tahapan Pilpres Berjalan Tidak Adil
- Perempuan Berperan Strategis dalam Pengembangan Ekonomi Digital dan Industri Kreatif
- Tertarik Coba Outfit Blockcore? Ini 4 Brand Terbaik yang Ada di Blibli
- Abraham Samad: UU KPK Bikin KPK Lemah Bukan Makin Kuat!
- Pengemasan dan Kolaborasi Penting untuk Tingkatkan Potensi Ekraf Seni Pertunjukan
- Archied Nakhodai Intiland, Kawasan Industri Jadi Amunisi
- Grab Klarifikasi Soal Potongan 20 Persen: Bukan dari Total Bayar, tapi dari Tarif Dasar
- Kabar Baik, Kuning Telur Ternyata Bermanfaat untuk Penyakit Alzheimer
- FOTO: Kawanan Boneka Hewan Keliling Dunia, Kabur dari Krisis Iklim
- Bayi Meninggal Usai Vaksin, Kemenkes Sebut Imunisasi Ganda Aman
- Emiten Konstruksi (PBSA) Bidik Pendapatan Rp1,38 Triliun di 2025, Begini Strateginya
- KB Bank Resmi Ganti Presiden Direktur, Tunjuk Kunardy Darma Lie
- Soal Laporan Aliran Dana Mencurigakan Caleg, Bareskrim Koordinasi ke PPATK
- FOTO:Kisah Pembersih Kaca Gedung Pencakar Langit yang Takut Ketinggian
- Daftar 7 Vitamin yang Jarang Diketahui, Apa Saja?
- Cetak Sejarah, Puteri Indonesia Harashta Juara Miss Supranational
- Full Senyum, Gaji Anggota KPPS Resmi Naik Rp 600 Ribu di Pemilu 2024 Plus Dapat Uang Pulsa
- Apa Saja Pantangan yang Tidak Boleh Dilakukan pada Bulan Suro?