Daikin Bantu Perkuat Posisi RI Sebagai Pusat Manufaktur AC Kawasan ASEAN
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat produk Air Conditioner (AC) rumah tangga merupakan salah satu kontributor utama impor elektronik dengan nilai mencapai USD 420,46 juta pada tahun 2024.
Angka tersebut turun sembilan persen dari tahun sebelumnya, namun nilai impor produk AC rumah tangga masih tergolong besar.
Baca Juga: Kemenperin Tegaskan Pengawasan Dua Kawasan Ini Perlu Diperketat untuk Batasi Impor
“Nilai impor produk AC yang tinggi, mencerminkan meningkatnya permintaan domestik terhadap AC. Saat ini AC telah menjadi kebutuhan pokok seiring dengan kenaikan suhu akibat perubahan iklim, meningkatnya daya beli masyarakat, serta kesadaran akan kualitas udara turut mendorong penggunaan AC secara luas,” kata Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza, dikutip dari siaran pers Kemenperin, Kamis (22/5).
Melihat kondisi tersebut, Wamenperin mengapresiasi atas kehadiran pabrik baru PT Daikin Industries Indonesia, yang membawa angin segar dalam rangka mengurangi ketergantungan impor serta memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat manufaktur AC di kawasan ASEAN.
“Saya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Jajaran PT Daikin Industries Indonesia, atas peran dan komitmen dalam investasi dan prakarsa memajukan industri elektronika Indonesia,” tutur Faisol.
Daikin Global sebelumnya hadir melalui PT Daikin Manufacturing Indonesia dengan produksi AC tipe ducting dan Air Handling Units. Kini, telah hadir dengan entitas baru yaitu PT Daikin Industries Indonesia dengan fokus produksi AC rumah tangga.
Dengan nilai investasi sebesar Rp3,3 triliun dan kapasitas produksi mencapai 1,5 juta unit per tahun, Wamen Faisol yakin fasilitas produksi AC yang baru di Kawasan GIIC Industrial Parks dapat memberikan posisi strategis bagi PT Daikin Industries Indonesia, baik di dalam pasar domestik maupun ekspor produk AC Rumah Tangga.
“Lebih dari itu, yang juga menggembirakan, pabrik baru PT Daikin ini turut berkontribusi pada penyerapan tenaga kerja sekitar 950 hingga 1.000 tenaga kerja,” jelasnya.
Wamenperin menyampaikan, industri elektronik masih menghadapi tantangan ketergantungan impor kompresor AC yang mencapai USD 244,29 juta pada tahun 2024. Menyikapi hal ini, pemerintah mendorong PT Daikin Industries Indonesia untuk secara bertahap mampu memproduksi komponen utama secara lokal, termasuk kompresor, guna memperkuat kemandirian dan rantai pasok domestik.
Halaman BerikutnyaHalaman:
- 1
- 2
(责任编辑:热点)
- PDIP Mengecam Keras Peristiwa Pembubaran Paksa Diskusi di Hotel Grand Kemang
- Nasabah Bunuh Diri Diduga Terlilit Hutang Pinjol, AdaKami: Kita Menunggu Informasi Tambahan
- Perjalanan Waktu Koleksi Couture 'TIME' Robert Wun
- Ikuti Langkah Pemprov DKI, Pemkab Tangerang Cabut Izin Usaha Holywings di Wilayahnya
- Ya Allah, 3 Pekan Anies Terapkan PSBB, 4.283 Orang Terinfeksi Corona
- Cooling Down, Saham COCO Digembok Sementara Imbas Harga Naik Gila
- Pembacaan Putusan Kasus Penipuan Tas Mewah, Martin Lukas: Korban Harapkan Keadilan
- Bursa Eropa Meroket, Investor Saham Semringah Mencerna Laporan Kinerja
- Jadwal dan Cara Cek Bansos BPNT 2024 Tahap 6 Lewat HP, Kapan Cair?
- 2025美国风景园林专业大学排名
- 2025环境专业英国大学排名TOP5
- Cawapresnya Ganjar Pranowo, PDI Perjuangan: Kriteria Semuanya Sudah
- OPEC Mau Dongkrak Produksi Minyak Besar
- 2025QS世界大学设计专业排名TOP5