Industri Global Akan Pusing, China Mau Terapkan Sistem Pelacakan Magnet Tanah Jarang
China dikabarkan mulai menerapkan sistem pelacakan baru untuk sektor magnet tanah jarang usai melakukan pembatasan ekspor terhadap komoditas terkait hingga mengguncang rantai pasok dan industri global.
Dilansir dari Reuters, Kamis (5/6), sistem pelacakan ini berlaku mulai pekan lalu dan mengharuskan produsen untuk menyerahkan informasi tambahan secara daring, termasuk volume perdagangan dan nama pelanggan.
Baca Juga: China Center di Poltekpar Bali Diyakini Perkuat SDM Pariwisata RI
Sistem ini diterapkan menyusul kebijakan ekspor terbaru yang mewajibkan izin khusus untuk tujuh unsur tanah jarang menengah hingga berat serta beberapa jenis magnet dari China. Hal tersebut telah menyebabkan gangguan signifikan pada rantai pasok, khususnya dalam sektor otomotif dan semikonduktor, dengan beberapa produsen mobil global terpaksa menghentikan lini produksi akibat habisnya cadangan material.
China sebelumnya telah mengumumkan rencana pelacakan produk tanah jarang secara menyeluruh pada Juni 2024. Namun tidak ada pembaruan hingga sistem ini tiba-tiba diberlakukan minggu lalu. Tingkat pengawasan tambahan ini mengindikasikan bahwa kontrol ekspor atas produk tanah jarang kemungkinan akan menjadi kebijakan jangka panjang.
Beijing juga dikabarkan ingin memiliki kontrol atas seluruh rantai produksi tanah jarang, bukan hanya magnet, dengan melakukan pelacakan terhadap komoditas itu untuk memperkuat kontrol atas sektor ini serta memberantas penyelundupan, penambangan ilegal, dan penghindaran pajak.
Baca Juga: China Ngaku Tetap Labeli 'Mobil Ramah Lingkungan' kepada Truk Pengeruk Batu Bara
Adapun langkah ini dikhawatirkan akan semakin memperburuk ketegangan perdagangan antara China dan Amerika Serikat (AS). Meski demikian, sebelumnya ada harapan bahwa kontrol ekspor akan dilonggarkan sebagai bagian dari kesepakatan dagang.
下一篇:TKN Sebut Putusan DKPP Tak Ada Kaitan Secara Hukum dengan Pencalonan Gibran
相关文章:
- Geser Prajogo Pangestu, Low Tuck Kwong Jadi Orang Terkaya di Indonesia! Kekayaan Tembus US$27,5 M
- Bocoran Spesifikasi dan Harga BYD Seal 06 SUV, Enggak Listrik Murni
- 日本艺术类大学难考吗?
- Anjing Pelacak Cium Jejak Terduga Pembunuh Editor Metro TV
- Kuil Suci di Jepang Dicoret
- Pemerintah Dorong KUR Dapat Diakses Pelaku Usaha Produktif Secara Lebih Luas
- Jangan Asal Beli, Ini 30 Daftar Merk Kurma Israel dan Cara Mengeceknya
- Komitmen akan Pertumbuhan Berkelanjutan dan Inovasi, INALUM Rah Prestasi!
- Ratusan Pekerja Bakal Terima Kartu Pekerja, Kapan?
- Gebrakan PLN di IPA Convex 2025, Prabowo Saksikan Langkah Besar Menuju Kemandirian Energi
相关推荐:
- Mengaku Pingsan, Novanto Tak Tahu Dirinya Terlibat Kecelakaan
- Tagar #KaburAjaDulu Menggema, Istana: Kalau Gak Punya Skill, Jangan Nekat ke Luar Negeri!
- Beda Ahok dan Anies, Orang 212: Reklamasi Ahok untuk Aseng, Anies
- 米兰理工工业设计专业申请解析
- Bank DKI dan Bank Maluku Malut Resmi Bentuk Kelompok Usaha Bank (KUB)
- Mendadak Waspada Nih, 66% Kasus Covid
- 利兹大学预科课程详解
- Tingkatkan Inklusi Keuangan, Bank CTBC Indonesia Beri Pendanaan Tahap Pertama Easycash
- Dokter Tegaskan Ulekan Batu Tak Picu Batu Ginjal
- Masa Sih? Cuma Pakai NIK KTP Dapat Saldo Dana Bansos Rp 600 Ribu, Ini Caranya
- Info Lowongan PT KCIC Kereta Whoosh, Minimal Lulusan D3 Bisa Melamar, Cek Persyaratannya
- Polri Siapkan Pengamanan Kampanye Akbar Anies & Prabowo di Jakarta
- Mau Coba Liburan ke Irlandia? Visanya Gratis buat Pemegang Paspor RI
- Gantikan Jenderal Dudung, Menantu Luhut Binsar Jabat Komisaris Utama PT Pindad
- PLN UIP JBB Tanam 10.000 Mangrove di Penjaringan untuk Tangkal Sampah Plastik
- Pohon Tumbang Penuhi Jalanan Ibukota
- Perang Dagang AS Berdampak Terbatas, DSNG Andalkan Diversifikasi Pasar Ekspor
- Pelari Meninggal Gegara Cardiac Arrest, Kenali Penyebab dan Gejalanya
- Soemitro Economic Forum: Terciptanya Negara Berkeadilan melalui Swasembada Pangan dan Energi
- Bakal Disebar Lagi, Ini yang Terjadi Jika Digigit Nyamuk Wolbachia