Digitalisasi Indonesia Bukan Jakarta Sentris Lagi

探索 2025-05-30 12:20:02 65
Warta Ekonomi,quickq怎样永久免费 Jakarta -

Pemerataan digital Indonesia menunjukkan kemajuan berarti. Berdasarkan laporan East Ventures – Digital Competitiveness Index (EV-DCI) 2025, sejumlah provinsi di wilayah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T) mencatat lonjakan signifikan dalam daya saing digital, dengan Papua menjadi sorotan utama setelah melesat 14 peringkat dari posisi 34 ke posisi 20 secara nasional.

Laporan yang dirilis East Ventures bersama Katadata Insight Center itu mencerminkan peningkatan berkelanjutan dalam kompetensi digital nasional. Skor nasional EV-DCI 2025 tercatat 38,8, naik dari 38,1 pada 2024. Lonjakan ini menunjukkan kesenjangan digital antarwilayah perlahan menyempit, terutama di kawasan pedesaan dan tertinggal.

Digitalisasi Indonesia Bukan Jakarta Sentris Lagi

Digitalisasi Indonesia Bukan Jakarta Sentris Lagi

“Hal yang menggembirakan adalah sejumlah provinsi dari wilayah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T) kini menunjukkan tren peningkatan yang menjanjikan,” kata Willson Cuaca, Co-Founder dan Managing Partner East Ventures dalam keterangannya, Selasa (27/5/2025).

Digitalisasi Indonesia Bukan Jakarta Sentris Lagi

Baca Juga: Investasi Startup AI di Indonesia Naik 141,5%, Kini Tembus US$542,9 Juta

Digitalisasi Indonesia Bukan Jakarta Sentris Lagi

Papua mencatat kinerja digital yang mengesankan seiring pertumbuhan ekonominya yang mencapai 7,8% pada 2024, jauh melampaui rata-rata nasional sebesar 5,0%. Pertumbuhan tersebut ditopang oleh perbaikan infrastruktur, peningkatan akses internet, serta pemanfaatan teknologi digital yang lebih merata, mendorong daya saing provinsi tersebut secara signifikan.

Laporan EV-DCI juga mencatat penurunan kesenjangan digital antara provinsi teratas dan terbawah. Selisih skor antara DKI Jakarta (78,4) dan Papua Pegunungan (21,6) kini menjadi 56,9 poin, turun dari 60,4 poin pada tahun sebelumnya. Rata-rata kenaikan skor kelompok provinsi di papan bawah bahkan melampaui kelompok papan atas, menandakan percepatan adopsi teknologi di wilayah yang sebelumnya tertinggal.

Baca Juga: Kreator Konten Wajib Tahu! Komdigi Buka Pelatihan Etika Digital

Pendorong lainnya adalah penetrasi teknologi baru seperti kecerdasan buatan (AI) yang mulai dimanfaatkan luas di sektor pendidikan, pertanian, dan layanan publik. East Ventures mencatat bahwa investasi pada startup berbasis AI di Indonesia menembus US$542,9 juta pada 2024, meningkat 141,5% dibandingkan 2020.

Willson menekankan bahwa laporan ini tidak hanya sebagai indikator tahunan, tetapi juga sebagai “kompas strategis” untuk mengarahkan evolusi digital Indonesia menuju 2045. Ia optimistis kolaborasi lintas sektor akan menciptakan pertumbuhan ekonomi digital yang inklusif dan berkelanjutan.

Kemajuan signifikan di wilayah 3T memperkuat optimisme bahwa Indonesia mampu menjadi negara dengan daya saing digital tinggi pada 2045—bukan hanya cepat, tetapi juga merata.

本文地址:http://www.q-quickq.com/news/2d999987.html
版权声明

本文仅代表作者观点,不代表本站立场。
本文系作者授权发表,未经许可,不得转载。

全站热门

风景园林出国读研哪个国家好?

Apa Itu Lavender Marriage? Kenali Konsep dan Maknanya

Mandiri Indonesia Open 2024: Turnamen Golf Bergengsi Kembali Hadir dengan Semangat Baru

36 Bus Tua Transjakarta Mendadak Hilang, Begini Respons Dishub DKI

FOTO: India Merayakan Holi, Festival Penanda Datangnya Musim Semi

AHY Raih Gelar Doktor Unair dengan Predikat Cumlaude

Ini Sanksi Bagi yang Melanggar Tes SKD CPNS 2024, Jangan Disepelekan!

Urus Kabel Semrawut Jangan di Jalan Protokol Aja, Kenneth: Biar Anies Baswedan Gak Hanya Seremonial

友情链接