您的当前位置:首页 > 综合 > Saham Emiten Sawit Milik Taipan Abdul Rasyid (CBUT) sedang Diawasi Ketat BEI, Ada Apa? 正文
时间:2025-06-14 06:00:13 来源:网络整理 编辑:综合
Warta Ekonomi, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) sedang mengawasi ketat pergerakan saham emiten s quickq软件官方下载
Bursa Efek Indonesia (BEI) sedang mengawasi ketat pergerakan saham emiten sawit milik taipan Abdul Rasyid, PT Citra Borneo Utama Tbk (CBUT). Hal ini menyusul terjadinya lonjakan harga signifikan di luar kebiasaan.
“Dalam rangka perlindungan investor, dengan ini kami menginformasikan bahwa telah terjadi peningkatan harga saham PT Citra Borneo Utama Tbk (CBUT) di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA),” ujar pihak BEI dalam pengumumannya.
Pada penutupan perdagangan Selasa, 10 Juni 2025, harga saham CBUT melonjak 17,50% dan berakhir di level Rp1.410. Jika ditarik ke belakang, saham ini telah naik 21,03% dalam sepekan dan mencatat lonjakan sebesar 34,29% sepanjang sebulan terakhir.
Baca Juga: BEI Putuskan Gembok Saham Emiten Jasa Pelayaran SHIP, Ini Penyebabnya
Walaupun pengumuman UMA sudah diterbitkan, BEI menekankan bahwa hal ini belum tentu menandakan adanya pelanggaran. “Pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal,” kata pihak Bursa.
Informasi terakhir yang dipublikasikan oleh perusahaan tercatat ini adalah laporan bulanan registrasi pemegang efek tertanggal 9 Juni 2025. Dokumen tersebut diunggah melalui situs resmi BEI dan menjadi satu-satunya update publik terbaru dari CBUT.
“Sehubungan dengan terjadinya UMA atas saham CBUT tersebut, kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham tersebut." sebut BEI.
Baca Juga: Melejit 52% dalam Sepekan, Saham Emiten Logistik MPXL Masuk Radar UMA
Dalam situasi ini, investor diminta untuk lebih berhati-hati dan tidak gegabah dalam mengambil langkah. BEI juga mengimbau para investor untuk memperhatikan berbagai aspek penting sebelum memutuskan berinvestasi. Di antaranya, menunggu klarifikasi dari perusahaan.
Kemudian, meninjau kinerja dan keterbukaan informasi perusahaan, mengevaluasi rencana aksi korporasi yang belum mendapat restu dari RUPS, serta mempertimbangkan risiko-risiko yang mungkin timbul di masa mendatang.
4 Tahun Harun Masiku Belum Ditangkap, ICW Desak KPK Evaluasi Menyeluruh di Penindakan KPK2025-06-14 05:57
Kapan Pendaftaran UTBK2025-06-14 05:53
Jessica Resmi Dieksekusi Usai Kasasinya Ditolak2025-06-14 05:38
Giliran Swedia Menekan Israel Soal Gaza, Dorong Sanksi Tegas2025-06-14 05:19
Tertarik Coba Outfit Blockcore? Ini 4 Brand Terbaik yang Ada di Blibli2025-06-14 05:15
KPK Akan Kembali Panggil Agun Gunandjar2025-06-14 04:58
Kue Berbentuk Taylor Swift Ambruk Sebelum Dipamerkan2025-06-14 04:58
Strategy Kembali Serok Bitcoin, Total Kepemilikan Tembus 580.250 BTC2025-06-14 04:15
Relawan Pragib Yakin Prabowo2025-06-14 03:53
Begini Cara Membedakan Jam Tangan Asli Harga Selangit dan Palsu2025-06-14 03:20
Relawan Pragib Yakin Prabowo2025-06-14 05:31
100 Hari Kerja Prabowo2025-06-14 05:13
Nusron Batalkan HGB dan SHM di Wilayah Pagar Laut Desa Kohod Tangerang, 50 Bidang Tanah Diperiksa2025-06-14 05:11
Kerupuk Berikan Kepuasan Sensorik Tambahan saat Makan2025-06-14 04:52
Mahfud Mundur dari Kabinet, Tom Lembong: Buruk Buat Negara2025-06-14 04:47
Polda Metro Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Rizieq2025-06-14 04:27
KPK Akan Kembali Panggil Agun Gunandjar2025-06-14 04:21
Kepala Daerah yang Menang Pilkada 2024 Bakal Dilantik di Jakarta, Begini Kata Tito2025-06-14 04:18
Tingkat Kepuasan Masyarakat Tinggi, DPR RI Apresiasi Kinerja Polri2025-06-14 04:03
Warga Semprot Muka Bahlil: Anak Kami Lapar, Pakai Logika Dong!2025-06-14 03:59