Viral Influencer Bikin Sunscreen Homemade, Memang Aman?
时间:2025-06-07 04:49:04 出处:知识阅读(143)
Viral seorang influencer AS bikin sunscreensendiri dari nol dengan bahan-bahan yang ada di dapur. Apakah sunscreen tersebut aman dipakai?
Dokter kulit menyebut sunscreen buatan sendiri belum jelas proteksinya karena tidak diuji secara klinis.
Nara Smith, influencer berdarah Lesotho-Jerman yang bermukim di AS, mengunggah video dirinya dan sang suami membuat sunscreen sendiri (homemade sunscreen).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
Melihat apa yang dilakukan Smith, dokter spesialis kulit dan kelamin Edwin Tanihaha mengatakan meski mengandung zinc oxide, homemade sunscreen tersebut tidak dianjurkan untuk dipakai sebab belum ada uji klinis terkait proteksinya terhadap sinar ultraviolet.
"Harusnya sunscreen homemade yang mengandung zinc oxide memiliki efek anti UV, tetapi belum diketahui kekuatan proteksinya, karena perlu diteliti lebih lanjut konsentrasi zinc oxide berapa persen yang bisa dihasilkan dari racikan sunscreen homemade tersebut," jelas Edwin via pesan singkat pada Kamis (4/7).
Dia menambahkan penggunaan bahan seperti minyak kelapa, lilin lebah, shea butter, minyak jojoba dan lemak kakao umumnya hanya bermanfaat sebagai pelembap (emolien). Bahan-bahan ini tidak memiliki kekuatan anti sinar UV.
Sebenarnya, lanjut Edwin, penggunaan bahan-bahan ini untuk kulit terbilang aman selama tidak ada reaksi alergi.
"Namun bila penggunaan dengan bahan- bahan tersebut dengan konsentrasi tinggi memiliki resiko oily pada kulit ataupun menutup pori kulit wajah," kata dokter berpraktik di Iora Clinic ini.
Amankah pakai homemade sunscreen?
![]() |
Edwin menjelaskan produk skincare harus dibuat di laboratorium dan memiliki standar Cara Pembuatan Kosmetika yang Baik (CPKB), Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dan BPOM. Produk pun punya standar mutu nasional.
Sunscreen buatan sendiri yang tanpa standar mutu berisiko memicu alergi akibat interaksi antarbahan produk, infeksi juga tingkat keakuratan kemampuan melindungi kulit terhadap sinar UV.
"Karena berhubungan higienitas (tingkat kebersihan) yang tidak terstandarisasi, keakuratan dosis antar ingredients serta tidak adanya tes SPF sehingga konsumen tidak tahu sunscreen tersebut mampu melindungi matahari berapa lama dan kapan melakukan reapply-nya," imbuh Edwin.
(els/pua)猜你喜欢
- Bareskrim Polri Tetapkan Dua Tersangka Kasus TPPO WNI di Myanmar
- Tiba di Gedung DPR, Prabowo
- Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI Periode 2024
- Eddy Hiariej Masuk Kabinet Prabowo Meski Pernah Jadi Tersangka, Ini Tanggapan KPK
- Menparekraf: Wisata IKN Bakal Mencontoh Jakarta dan Solo
- Pulih dari Penyakit Jantung Rematik Tanpa Operasi Besar
- KemenKopUKM Akan Dorong Promosi UMKM dengan Smesco Indonesia
- Polda Metro Jaya Gelar Rekontruksi Penganiayaan D oleh MDS Hari Ini
- Yayasan Mochammad Thohir Tebar 18 Hewan Kurban