Ketegangan Israel–Iran Mengancam Meja Perundingan, Minyak Dunia Bergejolak
Serangan udara Israel ke fasilitas militer dan nuklir Iran pada Jumat pagi waktu Teheran mengancam rencana diplomatik antara Amerika Serikat dan Iran yang dijadwalkan berlangsung Minggu ini di Oman.
Perundingan yang dirancang sebagai tahap keenam dalam upaya membangkitkan kembali kesepakatan nuklir Iran kini berada di ambang kehancuran. Eskalasi militer tersebut menyebabkan harga minyak dunia melonjak tajam.
Dikutip dari Bloomberg, Jumat (13/6/2025), West Texas Intermediate (WTI) melesat hingga 11% ke level US$75,77 per barel, sementara Brent ikut naik ke US$77,18. Kenaikan drastis ini dipicu oleh kekhawatiran terganggunya pasokan minyak dari kawasan yang menyumbang sekitar sepertiga produksi minyak mentah dunia.
Baca Juga: Iran Curiga Negosiasi Soal Nuklir Cuma Perangkap Israel dan AS
Menurut analisis JPMorgan Chase & Co, dalam skenario terburuk, harga minyak bisa melonjak hingga US$130 per barel jika konflik berkembang menjadi bentrokan berkepanjangan. Ketidakpastian ini menambah tekanan pada negara-negara pengimpor minyak, termasuk Indonesia, yang bisa terdampak oleh inflasi dan tekanan fiskal akibat subsidi energi.
Sementara itu, pasar modal pun menunjukkan dinamika menarik. Saham-saham sektor energi justru mencetak penguatan dan menjadi penopang indeks, seiring potensi peningkatan margin dari harga jual minyak yang lebih tinggi.
Baca Juga: Market Nampak Stagnan, Trump Jadi Penyebab Investor Kripto dan Saham Waspada
Terpantau, emiten seperti MEDC, ELSA, dan ENRG mengalami penguatan pada Jumat (13/6/2025), pukul 12.50 WIB.
Berdasarkan pantauan Warta Ekonomi, MEDC menguat 7.81% di level 1.380 setelah sebelumnya ditutup di level 1.280.
ELSA juga menguat 4.60% di level 500. Adapun pada penutupan perdagangan hari sebelumnya, ELSA berada di level 478.
ENRG juga nampak menghijau 7.03% ke level 274 setelah ditutup loyo di angka 256 pada hari sebelumnya.
(责任编辑:娱乐)
- Alasan Alexander Mawarta Mau Jadi Saksi Meringankan Firli Bahuri
- Bantah Trump, China Ogah Tanggung Jawab Terkait Isu Fentanyl di AS
- Bos IKN Mundur, Bagaimana Nasib Investor Aguan Cs Selanjutnya
- Dua Direktur Putuskan Angkat Kaki, Manajemen Venteny (VTNY) Buka Suara
- Intip Yuk! Gerbong Sultan 'Suite Class Compartment' KA Argo Semeru yang Anjlok di Yogyakarta
- Pelabuhan Perikanan Beperan Vital dalam Dukung Ketahanan Pangan Nasional
- Segini Besaran Iuran BPJS Terkini, Bakal Diganti dengan Sistem KRIS
- BPOLBF: Penutupan Taman Nasional Komodo Teknik Manajemen Pengunjung
- Jaksa Belum Siap, Sidang Mario Dandy Ditunda Hingga 15 Agustus 2023
- KKP Dorong Pendaftaran Indikasi Geografis Produk Kelautan Perikanan Jadi Gerakan Nasional
- Megawati Singgung Kasus Penculikan dan Praktik Nepotisme
- Laporan Keuangan Xiaomi: Tanggung Kerugian Rp14 Juta Per Satu Unit Mobil
- Timnas AMIN Ingin di Istana dan MK Ada Kentungan Besar untuk Pengingat: Demokrasi Sedang Ada Masalah
- Perbedaan Tapera dengan MLT BPJS Ketenagakerjaan Dibeberkan Kemnaker
- Begini Nasib Program Kartu Indonesia Sehat Jika Prabowo Terpilih Jadi Presiden
- 2025艺术研究生留学申请时间规划表
- Simak Tips Pertamina Cek Tabung LPG 3 Kg agar Sesuai Takaran
- Bantah Trump, China Ogah Tanggung Jawab Terkait Isu Fentanyl di AS
- Diidap Joe Biden, Ini Gejala Kanker Prostat yang Wajib Diwaspadai
- IHSG Jeda Siang Turun Tipis ke Level 7.193, Saham ANTM, BRPT dan ADRO Paling Laris