Pengembalian Jurusan IPA
JAKARTA,quickq官网入口 DISWAY.ID--Rencana Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti untuk mengembalikan sistem penjurusan IPA-IPS-Bahasa di jenjang SMA menulai tanggapan berbagai pihak.
Termasuk Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) yang mengingatkan agar setiap kebijakan, termasuk menerapkan kembali penjurusan, harus dipertimbangkan secara matang.
BACA JUGA:Ini Alasan Mendikdasmen Abdul Mu'ti Kembalikan Sistem Penjurusan di SMA
BACA JUGA:Mendikdasmen Abdul Mu'ti Sebut Kurikulum Sekolah Rakyat Multi Entry-Multi Exit, Apa Itu?
Mengingat, penghapusan jurusan dalam implementasi kurikulum merdeka (IKM) ini baru diterapkan secara penuh pada tahun lalu.
"Format jurusan kan baru saja dihapus dalam kurikulum merdeka, kita belum lihat dampak dan efektivitasnya, termasuk evaluasi IKM secara komprehensif belum ada," kata Kornas P2G Satriwan Salim dalam keterangannya, dikutip Disway, 17 April 2025.
Sehingga pihaknya menilai bahwa menghidupkan kembali jurusan IPA/IPS terkesan tanpa kajian matang.
BACA JUGA:Mudik Asyik Baca Buku: Mendikdasmen Bagikan 20 Ribu Buku untuk Pemudik
BACA JUGA:Jamin Keamanan Guru di Papua, Mendikdasmen Siapkan Program TNI Mendidik
Meski sistem ini telah familier dan diterapkan sejak lama sehingga dapat lebih cepat beradaptasi, namun hal ini justru menghidupkan kembali kastaisasi rumpun mata pelajaran.
Sebagaimana sejarah perjalanan penerapan penjurusan ini berlangsung membuktikan bahwa jurusan IPA dinilai anaknya pintar dan pilihan, serta jadi jurusan paling favorit.
"Ada labeling bahwa anak IPA itu paling pintar, adapun jurusan IPS anaknya biasa saja bahkan yang tak terpilih di IPA masuk IPS dan Bahasa, pilihan sisa, persepsi itu yang terbangun puluhan tahun," Satriwan menerangkan.
BACA JUGA:Kemendikdasmen Bakal Upgrade SMK Unggul, 4 Tahun Belajar Lanjut Kerja di Luar Negeri
BACA JUGA:Mendikdasmen Pastikan TNI yang Mengajar di Sekolah Daerah Terpencil Dapat Pelatihan
- 1
- 2
- 3
- »
下一篇:Beredar Foto Diduga Pegi Setiawan Cs di Media Sosial, Begini Komentar Polisi
相关文章:
- Santorini Batasi Wisawatan Imbas Pengunjung Kapal Pesiar Membludak
- PDIP akan Gugat Putusan MK 90 ke PTUN
- Sudah Sangat Mengkhawatirkan, Jokowi Bentuk Satgas Khusus Pemberantasan Judi Online
- KPK Telusuri Peran 12 Orang dalam Kasus Suap Kemenpora
- Wow! Angka Pengangguran Gen
- Anggota Exco PSSI Johar Bisa Jadi Tersangka?
- TKD Prabowo
- 3 Hal Ini Bisa Terjadi saat Kamu Digigit Nyamuk Wolbachia
- 5 Kebiasaan Jalan Kaki yang Salah, Salah Satunya Jalan Bareng Pacar
- FOTO: Ramah Lingkungan, Keranjang 'Krathong' Thailand Dibuat Virtual
相关推荐:
- 1 Jasad Kecelakaan Cikampek Teridentifikasi Atas Nama Najwa Devira
- Kasus Persekusi Banser, Kemungkinan Ada Tersangka Baru
- Tak Cukup dengan Nyamuk Wolbachia, Ini 7 Cara untuk Cegah DBD
- Biopsi VABB, Deteksi Dini Kanker Payudara Minimal Invasif dan Akurat
- Kepala BPIP Minta Tambahan Anggaran 2025 Sebesar Rp100 Miliar untuk Diklat hingga Influencer
- Daftar Kosmetik Ilegal di Marketplace yang Ditemukan BPOM
- Gibran dan Keluarga Hadiri Acara Open House Terbatas Dengan Prabowo
- Wah! MK Batalkan UU tentang Batas Usia Minimal Menikah
- Kemendikbudristek Buka 40.541 Lowongan CPNS dan PPPK Pada 2024, Ini Rinciannya
- 12 Korban Kecelakaan Cikampek Terindentifikasi, Berikut Hasilnya
- FOTO: Keseruan Jakarta Sneaker Day 2024
- DPR Pertanyakan Kebijakan Menteri Cabut Pramuka Sebagai Ekstrakurikuler Wajib
- Denmark Bakal Beri Hadiah buat Pelancong Ramah Lingkungan
- Tersandung Korupsi, Mantan Ketua Panwaslu Balikpapan Ditahan
- Kembali ke Pasar Smartphone, Advan Rilis HP Gaming Harga Terjangkau Advan X1
- Jokowi Ogah Tanggapi Pencalonan Kaesang di Pilwalkot Bekasi
- Catat! Honor PPK di Pilkada 2024 Besarnya Sama dengan Pemilu 2024
- FOTO: Mengunjungi Kafe Difabel di Polandia
- 15 Contoh Soal Pretest PembaTIK 2024 Level 2: Implementasi dan Kunci Jawaban, Persiapan sebelum Tes!
- FOTO: Biara Tertua di Gaza, Warisan Dunia UNESCO yang Terancam Hancur